KABUPATEN BEKASI – PT Jababeka Tbk pun terus berupaya mengembangkan kawasan Kota Jababeka. Terbaru, Jababeka telah meresmikan Jababeka Medical City, yang diresmikan oleh Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Adapun acara peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti, di Gedung Jababeka Medical City, Kota Jababeka, Rabu (1/3/2023)
Jababeka Medical City merupakan kawasan industri kesehatan yang akan dikembangkan Jababeka dengan infrastruktur standar WHO untuk menampung wisatawan asing berobat. Jababeka Medical City berada di atas lahan seluas 72 hektare dalam masterplan Jababeka Cikarang seluas 5.600 Ha. Setelah peletakan batu pertama pada 29 Oktober 2008, Jababeka Medical City diharapkan, nantinya, bisa menjadi center of excellence bidang medis dan layanan kesehatan terpadu di Indonesia.
Hingga saat ini, tercatat sejak tahun 2008 hingga 2023, di kawasan Jababeka telah berdiri 20 rumah sakit (4.000+ tempat tidur) yang melayani lebih dari 2.000 perusahaan multinasional dari 34 negara di Kawasan Industri Jababeka dengan sekitar satu juta angkatan kerja. Selain itu, telah ada puluhan pabrik farmasi di Kawasan Industri Jababeka, antara lain Dexa Medica Group, Ferron Par Pharmaceuticals, Genero Pharmaceuticals, Ethica Industri Farmasi, Combiphar Donga, Anugrah Pharmindo Lestari, Intan Jaya Medika Solusi. Tersedia lima hotel berkelas bintang 5 di dalam Kawasan Industri Jababeka sebagai tempat menginap, seperti Hotel Holiday Inn, Batiqa Hotel, Antero Jababeka Hotel, Grand Zuri Jababeka, Ibis Styles Cikarang, dan The Celecton Hotel. Lalu, Di Kota Jababeka sudah sekolah berkualitas di Kawasan Jababeka, yaitu Al-Azhar, St.Leo, BPK Penabur, SD-SMP-SMA President, dan President University, dan senior living. Menurut Darmono, ekosistem yang ada di Kota Jababeka sudah lengkap dimana bisa membantu mendukung Jababeka Medical City.
“Peresmian hari ini, baru langkah awal. Kita mulai dari langkah pertama. Tentu, akan ada langkah-langkah lanjutan setelah ini,” kata Setyono Djuandi Darmono selaku founder dan chairman PT Jababeka Tbk, dalam sambutannya.
Darmono – begitu ia biasa disapa – menambahkan bahwa langkah awal Jababeka Medical City bisa dimulai menjadi tempat perawatan bagi masyarakat lokal maupun asing, bukan berobat. Karena Kawasan Jababeka, sebenarnya, sudah bisa mendatangkan turis-turis dengan ekosistemnya yang lengkap. Misalnya, seperti bagaimana menjalankan pola hidup sehat, check-up selalu rutin, menjalankan makan yang sehat, mendapatkan nasihat dari dokter.
“Sehingga, di sini bisa menjadi percontohan bagaiman hidup sehat tanpa jatuh sakit. Kalau kita sehat, dan tidak sampai sakit, biaya kesehatan bakal lebih murah dan semuanya jadi lebih baik,” ungkap pria yang merupakan founder dari President University ini.
Sementara itu, selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyampaikan apresiasi kepada Jababeka yang telah meresmikan Jababeka Medical City demi ikut membantu hadirnya pelayanan kesehatan di masyarakat lebih optimal. Hal itu karena Kementerian Kesehatan Republik Indonesia butuh kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta, dalam penyediaan pelayanan kesehatan optimal.
“Salah satu medical city ini bisa dari medical equipment-nya, bisa dari medical education-nya, bisa juga medical services-nya. Dan medical education, saya lihat sudah ada nih perguruan tinggi negerinya, Saya bilang ke pak Darmono, ‘kebutuhan dokter dan spesialis tinggi sekali’. Saya sih mendukung sekali lulusan-lulusan medical profesional dari perguruannya tinggi di Jababeka-nya ini (nanti) bisa mengalir menjaga kualitasnya tetap bagus. Karena, mau bagaimana,kita membutuhkan medical profesional dengan kualitas yang bagus,” terang Budi Gunadi Sadikin.
Dengan telah diresmikannya Jababeka Medical City, Budi Gunadi Sadikin pun berharap Jababeka medical city bisa berkembang, dan keberadaannya memberikan dampak baik kepada masyarakat luas.