Kabupaten Bekasi – Pencapaian program Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Bekasi terus digenjot untuk mencapai target 95 persen cakupan penduduk. Dari data per Oktober tahun ini, pencapaian UHC baru mencapai 89 persen.
“Kami menyampaikan pencapaian UHC atau Universal Health Coverage di Kabupaten Bekasi, memang data per oktober cakupan pendudukan turun sekitar 89 persen dari target 95 persen, hal tersebut terjadi karena ada penambahan pendudkan sebesar 300 ribu,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cikarang, Arief Setiadi setelah selesai menggelar audiensi dengan Pj Bupati Bekasi pada Selasa (12/10).
Menurutnya, tambahan jumlah penduduk itu berasal dari para pendatang. Dengan adanya penambahan penduduk, otomatis pencapaian UHC yang sekitarnya mendekati jumlah target 95 persen menjadi turun diangka 89 persen.
“Itu sudah kami sampaikan juga dan mendapat antusia serta perhatian khusus dari pak Pj Bupati dan akan dikejar sampai akhir Desember ini,” katanya.
Arief menjelaskan, dengan menjadi peserta UHC akan mempermudah masa aktif kartu BPJS Kesehatan. Biasanya, warga yang telah mendaftarkan dirinya menjadi peserta BPJS Kesehatan, masa aktif kartunya menunggu waktu beberapa hari.
“Kalau dia sudah UHC, hari ini daftar besok sudah aktif. Berbeda kalau dia belum UHC, dia belum daftar dan ditanggung pemerintah ada masa off, hari ini daftar aktifnya bulan depan,” jelasnya.
Arief memaparkan ada potensi-potensi segemen yang bisa digara oleh Pemkab Bekasi untuk mencapai target UHC ini. Diantaranya, dari peserta PBPU BP Mandiri yang dijamin oleh Pemda dimana anggota keluarganya belum didaftarkan.
Selain itu, lanjutnya, ada segmen kepesertaan kepala desa dan perangkat desa. Katanya, segmen tersebut baru mencapai 30 persen yang sudah terdaftar di tahun ini.
“Juga ada dari PBI yang di nonaktifkan oleh Kemensos per 1 Oktober ini kita dorong untuk melaukan aktifasi sehingga bisa menambaha kepsertaan UHC Kabupaten Bekasi,” tandasnya.