Perusahaan Diminta Sediakan Tempat Isoman Terpusat Karyawan

CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi berharap pihak perusahaan memberikan perhatian serius kepada karyawannya yang terpapar covid-19. Bahkan, perusahaan diminta menyediakan tempat isolasi terpusat bagi para karyawannya yang terkonfimasi positif corona.

“Pemimpin perusahaan harus mengetahui berapa banyak karyawannya yang terpapar konfirmasi positif yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Eny Sri Maniarti beberapa waktu lalu.

Sri Enny mengungkapkan seperti yang terjadi disalah satu perumahan di Sukadami, kecamatan Cikarang Selatan, satu komplek perumahaan terpapar covid-19. Mereka rata-rata adalah karyawan dari perusahaan.

“Jadi dari Satgas Covid-19, berharap perusahaan benar-benar mengopeni (red.peduli) pada saat ada satu terkonfimasi positif, perusahaan mungkin betul karyawannya ini dilakukan isolasi secara terpusat,” katanya.

Kadinkes khawatir, jika isolasi mandiri diperumahaan akan mudah menyebarkan virus covid-19 ke warga perumahan lainnya. Sebab, dari segi luas dan ukuran perumahan sangat memungkinkan mudahnya penyebaran covid.

“Jadi aktivitas kita di dalam itu akan sangat-sangat terjadi tranmisi dengan anggota keluarga yang lain. Apalagi orang yang isolasi ini tidak punya keluhan atau merasa aman, keluar ke pasar atau kemana-mana, itu jadi menjadi satu komplek perumahan. Sumbernya dari mana? Perusahaan,” paparnya.

Dengan begitu, lanjutnya, pengelola kawasan diharapkan memiliki tempat terpusat isolasi covid karyawannya dengan dilengkapi semua kebutuhan. Dengan begitu, penanganan dari pengelola kawasan bisa dilakukan dengan maksimal.

“Pengelola kawasan menyiapkan tempat, bukan sekedar tempat, tetapi siapa yang bayar air, tempat tidurnya, siapa yang ngurus kebersihannya dan lainnya, seperti itu,” katanya.

Apalagi, ungkap Enny, perusahaan juga memiliki dokter pribadi atau dokter perusahaan yang bisa dilibatkan dalam penanggulangan covid-19. “Ya kalau dari Dinkes itu hanya ada 200 dokter, repot juga kalau harus mengurus warga yang jumlahnya lebih dari 2,6 juta,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *