Lahan Pertanian Terus Menyusut, Walantara Sorot Kinerja Ketua DPRD

BEKASI – Kinerja Ketua DPRD Kabupaten Bekasi dalam menyelamatkan lahan pertanian dinilai gagal. Pasalnya saat ini luas lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terancam dengan alih fungsi ke Kawasan industri dan perumahan.

Saat ini, luas baku sawah di Kabupaten Bekasi terus surut. Pemkab Bekasi telah mengunci 57 ribu hektare areal sawah yang tidak boleh dialihfungsikan.

Namun pada kenyataan di lapangan, alih fungsi lahan terus terjadi dari tahun ke tahun. Lebih parahnya, tidak ada data pasti terkait dengan luas lahan pertanian yang beralih fungsi setiap tahunnya.

Pemkab Bekasi juga tidak menerapkan imbalan dan sanksi bagi pemilik sawah yang mempertahankan atau menjual areal sawahnya untuk dialihfungsikan.

“Nah ketua DPRD dalam hal ini kurang peka untuk menyelamatkan lahan pertanian, sampai saat ini masih saja ada perluasan industri, pembangunan perumahan dimana lahan pertanian di Bekasi semakin berkurang, ini yang menjadi persoalan,” ujar Sekjen Walantara Kabupaten Bekasi Syarifudin.

Kabupaten Bekasi saat ini terlihat banyaknya hamparan areal sawah beralih menjadi perumahan, pertokoan, perkantoran, pergudangan, rumah makan, dan lain-lain. Hal terpenting, harus ada zonasi, mana daerah industri dan mana daerah pertanian.

“Ya dua sector pertanian dan industri ini menjadi sangat penting dan tidak bisa dilepaskan agar ekonomi tetap tumbuh dan berkembang. Namun harus ada kebijakan agar kedua sector ini tidak ada yang berkurang, seperti mengedepankan sector industri dengan mengorbankan lahan pertanian, itu juga kurang bijak,” katanya.

Syarifudin menilai perlu adanya kontrol soal alih fungsi lahan agar sektor industri dan pertanian berkembang seirama. Jangan sampai salah satu sektor itu berkembang masif, sedangkan sektor lainnya malah terbengkalai.

“Jangan sampai puluhan tahun ke depan, sebutan Bekasi sebagai daerah industri hilang, atau julukan Bekasi sebagai daerah lumbung padi juga hilang akibat tingginya alih fungsi,” katanya.

Oleh karena itu wakil rakyat harus lebih tegas dan serius mengembangkan sektor industri dan pertanian tanpa menghilangkan keunggulan salah satunya demi kemajuan sektor yang lain.

Bahkan Kabupaten Bekasi disebutkan merupakan daerah industri terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun ini juga merupakan daerah dengan nilai investasi terbesar di Jawa Barat.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *