CIKARANG PUSAT – Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, membuka Rapat Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula KH. Noer Ali, Komplek Pemkab Bekasi, Selasa (28/9/2021).
Dani menyampaikan rakor tersebut dilaksanakan karena wilayah Provinsi Jawa Barat akan memasuki musim penghujan. Sehingga menurutnya, diperlukan adanya penjelasan teknis terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Hidrometeorologi, yakni bencana yang berkaitan dengan air akibat curah hujan tinggi.
“Hari ini Kabupaten Bekasi jadi tuan rumah dari Rakor Teknis BPBD Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana Hidrometeorologi, karena kita akan memasuki musim penghujan di akhir tahun 2021 sampai awal tahun 2022,” ucapnya.
Untuk kesiapsiagaan, Pemkab Bekasi dalam menghadapi bencana Hidrometeorologi, dirinya menambahkan sudah ada beberapa langkah yang diambil, yakni berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan BBWS Ciliwung terkait penguatan tanggul menjelang musim hujan, serta melakukan pembersihan saluran-saluran air dan tempat pembuangan sampah liar.
“Di Kabupaten Bekasi kita sudah lakukan beberapa langkah, kita sudah undang instansi seperti BBWS Citarum dan BBWS Ciliwung agar dilakukan penguatan tanggul-tanggul sampai menjelang musim hujan. Kita juga sudah lakukan bersih-bersih di seluruh wilayah, khususnya saluran air dan tempat pembuangan sampah liar,” tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya sudah memberikan instruksi kepada BPBD Kabupaten Bekasi untuk memeriksa persiapan jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, peralatan evakuasi, dan memberikan pelatihan di desa-desa yang rawan bencana.
“Saya sudah instruksikan BPBD Kabupaten Bekasi untuk melakukan penyiapan jalur-jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, sampai peralatan evakuasinya, dan juga berikan pelatihan di desa-desa rawan bencana tinggi,” tuturnya.
Pemkab Bekasi juga berencana untuk mendistribusikan sebanyak 500 unit Jerigen Eco H2O yang akan digunakan pada saat banjir melanda. Jerigen tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk mengolah air yang dapat diminum oleh masyarakat yang terdampak banjir dan kesusahan mendapatkan air minum bersih.
“Tadi dikenalkan produk yang bisa mengolah air banjir atau air kotor lainnya dimasukan ke jerigen untuk dipompa dan langsung bisa diminum. Kami sedang pesan 500 unit untuk digunakan di musim banjir ini kepada masyarakat yang terkena banjir atau ke masyarakat yang selama ini masih kesusahan mendapatkan air minum,” tutupnya. (adv).