Sawah Pada Puso, Pj Bupati Bekasi dan Ketua DPRD Dinilai Tak Peduli Ketahanan Pangan?

KABUPATEN BEKASI – Gagal panes yang terjadi di Kampung Pulo Kukun, Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi membuat LSM Peduli Bangsa mengkritisi kinerja Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan dan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik.

Dua petinggi di Kabupaten Bekasi dianggap gagal dalam menjaga ketahanan wilayah yang menyebabkan para petani merugi akibat musim kemarau saat ini.

“Ini yang kami sayangkan, kinerja pemerintah daerah kurang maksimal untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi, harusnya sawah di musim kering ini juga menjadi prioritas untuk tetap bisa produksi,” ujar Ketua LSM Peduli Bangsa Abu Fitri pada Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, kinerja Pj Bupati Bekasi yang menjadikan Kabupaten Bekasi darurat kekeringan tak sebanding dengan hasil yang dirasakan para petani. Bahkan para petani juga merasa kesulitan harus mengadu kepada siapa mengenai lahan pertaniannya yang gagal panen.

“kasihan para petani kita, mereka sudah mengeluarkan modal, penyebaran bibit gak Taunya padinya puso alias gagal panen karena tidak kebagian air,” sesalnya.

Abu Fitri menilai, gagal panen ini bisa diantisipasi jika pemerintah Kabupaten Bekasi serius menangani. Misalnya saja, normalisasi sungai harus dipastikan pasokan air sunga dapat mengali ke sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Bekasi.

“Saya yakin normalisasi sungai hanya sebatas pengerukan saja tetapi tidak melihat dari efek pengerukan sungai itu, apakah air dapat diakses oleh para petani atau hanya sebagian saja,” katanya.
Seharusnya, Pemkab Bekasi dapat membuktikan kerja maksimal dalam penyelamatan ketahanan pangan. Apalagi sudah menjadi program nasional dimana pemerintah pusat berharap agar tiap wilayah mempertahankan ketahanan pangannya di musim kemarau saat ini.

Tak hanya itu, Abu Fitri juga menyesalkan kinerja dari Ketua DPRD Kabupaten Bekasi yang dinilainya kurang peduli dengan lahan pertanian. Padahal, saat ini menjadi momentum wakil rakyat untuk peduli terhadap problem yang dihadapi masyarakat, khususnya para petani menghadapi musim kemarau tahun ini.

“Ya jangan sebatas hanya pencitaraan saja tetapi aksi tidak ada, ini yang kami sayangkan dari kinerja dewan,” sindirinya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *