CIKARANG PUSAT – Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supriadinata menyampaikan obesitas atau kelebihan berat badan pada Bayi di Bawah Lima Tahun (Balita) menjadi perhatian Pemkab Bekasi. Saat ini ada sekitar 1.440 Balita terindikasi obesitas dan 275 balita di dalamnya masih berusia di bawah dua tahun (0-23 bulan).
Berdasarkan hal tersebut Dinkes Kabupaten Bekasi mengimbau agar masyarakat bisa melakukan pencegahan kepada anak-anaknya. Seperti menerapkan pola makan sehat dan seimbang, menjaga berat, panjang, serta tinggi badan.
“Ditimbang rutin setiap bulan ketika ada kenaikan yang tidak wajar, dapat langsung dikonsultasikan ke dokter yang ada di Puskesmas terdekat di sekitar Posyandu. Pemkab juga sudah rutin lakukan bulan penambangan Balita dimulai dari Februari sampai Agustus sampai memberikan vitamin A,” ungkap Supriadinata di kantornya, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Senin, (03/06/2023).
Menurutnya, peran aktif orang tua penting untuk pencegahan. Apalagi persoalan gizi ini berawal dari konsumsi makanan yang tidak sehat.
“Di wilayah urban mobilitas warga seperti di Kabupaten Bekasi banyak orang tua bekerja, bapak ibunya pulang malam dan sementara bayi diasuh orang lain. Bisa jadi si bayi diasuh orang lain agar diam dikasih makan minum manis, sehingga memicu obesitas. Meskipun ada juga faktor internal atau genetik walaupun ini relatif kecil, jika mengacu teori H.L Bloom faktor genetika peluangnya hanya 10 persen,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi, Masrikoh menambahkan Dinkes terus memberikan penyuluhan berkelanjutan kepada masyarakat kaitan penerapan pola hidup sehat. Selain itu pihaknya juga memberi kiat bagi para ibu agar menerapkan inisiatif menyusu dini, memberikan ASI eksklusif sampai usia enam bulan hingga 2 tahun.
“Kami kontinyu memberikan makanan bayi dan anak sesuai kelompok umur, serta tummy timeline untuk bayi yang belum bisa merangkak sebagai usaha aktivitas fisik, upaya ini bisa mencegah bayi dan balita mengalami obesitas,” pungkasnya.