Antisipasi Resesi Global, Dewan BHF Minta Pemda Tingkatkan Peran Ekonomi Kerakyatan

KABUPATEN BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizal Hafan Farid menilai tingkat pengangguran secara nasional bisa mencapai diangkat 6 persen atau lebih dibandingkan dengan data per Februari 2022 yang hanya sebesar 5,83%. Angka pengangguran itu bisa mencapai jika inflasi terjadi pada di tahun depan.
“Kemungkinan resesi bisa terjadi melihat data-data yang memprihatinkan di banyak negara, termasuk di Indonesia baik yang disampaikan Presiden, Bank Indonesia, Menteri Keuangan dan pejabat-pejabat yang memiliki otoritas, termasuk lembaga keuangan lainnya di tanah air ini,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Kabupaten Bekasi itu dalam penyampaian materinya pada giat political update dan bimtek di Ballroom Granada Bandung, Sabtu, 10 Desember 2022.
Menurut anggota DPRD Jabar yang biasa disapa Bang Haji Faizal atau BHF itu, terjadi inflasi ditandai dengan penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam waktu yang lama. Ciri-cirinya : pertumbuhan ekonomi negatif, inflasi tinggi, terjadi kenaikan suku bunga di banyak negara, produksi dan konsumsi tidak seimbang.
Faizal memprediksi ancaman resesi tahun 2023 dari data-data pemegang otoritas dan lembaga Kredibel seperti IMF dan Bank Dunia.
“Upaya membangkitkan potensi ekonomi di setiap daerah harus dilakukan pemerintah untuk menghidupkan lebih banyak pusat-pusat ekonomi lokal baru yang mampu menopang perekonomian nasional,” kata Faizal.
Upaya dimaksud seperti mengkreasikan program dan anggaran ekonomi kerakyatan untuk koperasi, UMKM, petani, nelayan, buruh dan pekerja sektor formal lain.
“Mereka harus dijaga daya belinya,” saran Faizal.
Menurutnya, aktivitas tim pengendalian inflasi daerah perlu dilakukan di tingkat privinsi, kabupaten dan kota. Tugasnya untuk melaporkan harga dan ketersediaan komoditas sehingga suplai dan distribusi pangan sebagai kebutuhan pokok rakyat terpenuhi.
“Pengawasan subsidi BBM dan listrik yang tepat sasaran termasuk hal penting dilakukan untuk mengantisipasi resesi dan ancaman global”.
“Komunikasikan oleh pemerintah agar masyarakat menghemat energi tersebut dan memanfaatkannya untuk kebutuhan utama,” terang Faizal.
“Mari kita menangkan PKS di Jawa Barat dengan strategi branding,” ajak Faizal disambut tepuk tangan dan sorak sorai peserta Bimtek.
Hadir dalam giat yang dipelopori tim Universitas Pasundan tersebut, yakni Ketua DPW PKS Jawa Barat, Dewan Pakar PKS Pusat Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si, branding expert Silih Agung Wisesa, Anggota Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa, politisi PKS Farida Rachmayanti dan tim Polhukam. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *